Jdi na obsah Jdi na menu
 


Periode Bait suci kedua

Referensi pertama di dalam sejarah Israel pada lebih dari satu aliran dalam Judaism pada sekitar 200 tahun setelah mendekati periode biblikal, pada abad 1 SM. Berbagai sumber mengatakan kepada kami dua gerakan yang berlawanan, Saduki (Zadokites) dan Farisi.

Saduki mengikuti Torah seperti yangb tertulis sementara Farisi meyakini Torah kedua “oralTorah, yang mana mereka menambahkan yang tertulis.

Periode kedua bait suci melihat beberapa aliran, di antara gerakan lainnya yang hanya mengikuti Torah sesuai yang tertulis di sebut Boethusiani dan sebuah aliran yang menambahkan beberapa buku pada Kitab suci di sebut Esseni (biasa di identifikasikan sebagai penulis Dead sea scroll).

Seperti Karaite yang telah mengikuti mereka, Saduki dan Boethusiani melanjutkan tradisi asli Moshe dari menjaga perintah Torah dengan tidak menambahkan (Ulangan 4:2,12:32).

Kami sering mendengar literatur kuno bahwa Saduki menolak doktrin kebangkitan akan kematian dan pahala dan penghukuman di kehidupan selanjutnya.

Apakah ini akurat atau tidak adalah sebuah konsekwensi kecil sejak mereka tiba pada di dasari keyakinan atas kejujuran menafsirkan Kitab suci (bahkan jika banyak dari umat Karaite tidak setuju dengan mereka atas masalah ini) (doktrin kebangkitan, pahala dan penghukuman termasuk di dalam sepuluh prinsip ima yang di yakini oleh umat Karaite), Farisi pada hal lain percaya bahwa penafsiran guru tertentu adalah ilahi dan di tinggikan pengajaran ini untuk naik level pada Torah itu sendiri.

Pada saat doktrin ini di bawa dan para Rabbi pada akhirnya mengklaim pengajaran ini asli dari Elohim sendiri dalam bentuk kedua “oral” Torah (Babylonia Talmud Chagiga 3b. Yerusalem Talmud peah 2:6 17a).

Mereka bahkan telah melangkah lebih jauh seperti mengklaim bahwa ketika dua orang guru mengajarkan yang sama sekali bertentangan dalam penafsiran dalam Kitab suci bahwa penafsiran keduanya datang dari Elohim, tiga besar gerakan Judaism Esseni, mempunyai sebuah Kitab suci yang lebih dari 24 buku kami dan sebagai hasilnya mempunyai praktek seperti pada kepatuhan pada kalender Solar (penghitungan matahari) hal itu tidak berasal dari Kitab suci.

Berapa lama tiga besar ini ada tidak diketahui.

Ini menjadi dugaan bahwa Esseni dan Saduki terhenti keberadaannya dengan hancurnya Bait suci pada tahun 70 M.

Bagaimanapun inti tidak tampak seperti yang tertulis Esseni muncul pada abad 10, yang tampaknya terindikasi bahwa mereka selamat setelah kehancuran Bait suci.

Referensi pada Saduki dan Boethusian berlanjut pada munculnya catatan literatur 70 M dan mereka juga tampaknya selamat untuk beberapa waktu.